Browsed by
Tag: UK

Oxford

Oxford

Bosan di London, kami memutuskan melompat sebentar ke salah satu kota kecil. Alternatifnya adalah Cambridge, Bath, Oxford, atau salah satu kota di pantai selatan. Tapi cuaca masih panas untuk ke pantai, dan dari tiga alternatif sisanya, hanya Oxford yang belum dijelajahi. Maka Oxford. Cambridge, sudah pernah. Lagipula Cambridge cuma jembatan (bridge) di atas sungai Cam. Kalaw Oxford kan … cuma sungai dangkal tempat penyeberangan (ford) lembu liar (ox). Hahah. Perjalanan ke Oxford pun tak terlalu serius. Tak perlu naik National…

Read More Read More

London

London

Masuk ke London tak semudah tahun2 sebelumnya. Pengurusan visa, yang dulu hanya memerlukan 1, 2, 3 hari, kini memakan waktu hingga 3 minggu. Konon karena banyaknya kunjungan ke UK akibat summer yang konon sangat cerah dan persiapan Olimpiade Juli 2012. Lamanya pengurusan visa ini sempat membuat persiapan perjalanan cukup terkacaukan :). Namun, saat pesawat QR-011 mendarat di Heathrow, kejutan menanti. Pertama, antrian di imigrasi ternyata tidak panjang. Jauh lebih pendek daripada antrian di Stansted tahun 2010 misalnya. Aku belum tahu…

Read More Read More

The Inextinguishable

The Inextinguishable

London Symphony Orchestra, menurut Wikipedia, adalah salah satu orkestra terbaik di dunia. Patron orkestra ini adalah Ratu Inggris sendiri; presidennya Sir Colin Davis; dan konduktor utama adalah Valery Gergiev. Sir Colin Davis pernah menjadi konduktor utama juga pada tahun 1995-2006. Orkestra ini merupakan resident di Barbican Centre. Malam ini di Barbican Centre LSO memperformansikan The Inextinguishable. The Inextinguishable adalah simfoni keempat dari Carl Nielsen. Walau aku bisa menikmati simfoni Nielsen kelima berulang dan berulang kali, tetapi aku belum cukup akrab…

Read More Read More

Aplikasi Visa Inggris

Aplikasi Visa Inggris

Ini cerita tentang pengurusan visa ke UK, yang ketiga kali. Untuk kunjungan pertama, tahun 1995 (wow), ada pihak2 yang berbaik hati menguruskan visaku. Dan untuk kunjungan kedua (2000), aku dapat backing dari British Council, jadi bisa dapat visa gratis dan mudah, biarpun tetap harus dicereweti petugas di balik loket kaca di konsulat UK di Jakarta. Untuk kunjungan ketiga ini, aku harus mengurusi sendiri. Tapi aku beruntung :). Pun tahun 2000 menunjukkan atmosfir yang berbeda dengan tahun 1995. Mudah2an bukan saja…

Read More Read More