
Europe 2019 Plan
Tahun ini, kami merencanakan perjalanan keliling Eropa lagi. Dan kali ini, kami coba mengarah lebih timur lagi.
Rencana jalur perjananan:
- Paris — tentu saja masih banyak artifak budaya yang belum dituntaskan di satu kota berjuta cerita ini. Kali ini kami akan berfokus pada kawasan Rive Gauche.
- Genève — mengamati bagian Swiss yang berbudaya Perancis (khususnya Arpitan), dibandingkan kunjungan ke Zürich beberapa tahun lalu. Jika memungkinkan, akan disempatkan jalan ke Lausanne juga.
- Firenze — ibukota renaissance, juga sekaligus ibukota Tuscany / Toscana.
- Venezia — bagian akhir dari napak tilas Wagner sepanjang Leipzig, Dresden (2012), Zürich (2014), Bayreuth (2012), dan wafat di Venezia.
- Bucuresti — ibukota negeri KUN.CO.RO, plus penjajakan ke Brasov dan negeri para Dracula.
Kurang variatif ya? Kenapa yang dikunjungi hanya kawasan-kawasan berbahasa Romance (French, Arpitan, Italian, Romanian), dibandingkan kunjungan sebelumnya yang disempatkan ke wilayah berbahasa Germanik, Slavia, Uralik (Finno/Ugrik)? Tenang — ada kunjungan berikutnya. Dan, paling-paling, kita pakai Bahasa Inggris juga di mana-mana, wkwkwk.
Visa Schengen telah diurus di Kedutaan Perancis. Memang pendaratan perdana adalah di Amsterdam Schiphol. Namun dari Schiphol, kami berencana naik Thalys antar negara (Belanda – Belgia – Perancis) untuk langsung tiba di kota Paris.
Perjalanan dari Indonesia ke Eropa akan menggunakan penerbangan kebanggaan nasional, Garuda Indonesia. Tiket diperoleh dengan menukarkan tabungan Garuda Miles, dibantu oleh diskon 50% dari Garuda untuk pembelian menggunakan Garuda Miles. Sebenarnya kami berencana terbang ke London untuk menjumpai tupai-tupai Greenwich; namun jadwal penerbangan Garuda yang memungkinkan adalah ke Amsterdam. Baiklah, tupai Greenwich bisa menunggu.